Zoom dan Perang Bisnis

Saya pernah menyinggung tentang serangan terhadap kelemahan sekuritas aplikasi Zoom
adalah semata-mata kompetisi bisnis di sini.

Memang menjadi menarik membahas persaingan aplikasi video conference di masa pandemi corona.
Termasuk Google yang getol, melarang karyawannya menggunakan Zoom di perangkat kantor.
Di sisi lain beredar berita bahwa tahun 2018 telah ada saran dari orang dalam Google untuk mengakuisisi Zoom. Namun, pihak Google tidak melakukannya.

Courtesy of republika.com
Google sendiri berusaha menyaingi Zoom dengan melaunching Google Hangout Meets.
Fitur pada aplikasi tersebut ditingkatkan, bahkan ada yang mengatakan bahwa tampilannya mirip Zoom.

Pastinya Zoom berusaha memenuhi janji untuk meningkatkan sistem keamanannya, sekaligus sebagai upaya bersaing secara sehat dengan aplikasi serupa.

Reuters merilis berita pada 7 Mei 2020, bahwa dalam upayanya memperbaiki sistem keamanan, Zoom membeli startup pesan terenkripsi, Keybase. Zoom mengakuisisi Keybase dengan harga yang dirahasiakan.
Akuisisi dilakukan Zoom guna mencari ahli teknis untuk memberikan enkripsi yang lebih kuat pada platform konferensi tersebut. Pasalnya, Zoom sudah menghadapi serangan keamanan karena layanannya tidak sepenuhnya dienkripsi secara end-to-end.

Jumlah pengguna yang melonjak hingga 300 juta peserta per hari membuat Zoom menghadapi masalah keamanan. Kekhawatiran tentang keamanan platform Zoom telah membuat sejumlah perusahaan, instansi, institusi, dan beberapa negara melarang penggunaan platform tersebut.

Pihak Zoom berencana untuk mengembangkan alat-alat yang akan memberikan lebih banyak kontrol kepada admin saat menyelenggarakan rapat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk secara aman bergabung dalam rapat.

Zoom mengatakan, sedang mempersiapkan rancangan desain kebijakan enkripsi yang akan dirilis 22 Mei. Kemudian mengintegrasikan desain final sebelum meluncurkan fitur tersebut kepada pengguna.

"Kami juga sedang menyelidiki mekanisme yang akan memungkinkan pengguna perusahaan untuk memberikan tingkat otentikasi tambahan," ujar Chief Executive Officer (CEO), Eric Yuan.

Seperti dilaporkan Keybase merupakan platform pesan terenkripsi yang memungkinkan pengguna untuk secara aman bertukar data. Tak hanya itu, secara kriptografis juga melakukan verifikasi identitas satu sama lain di media sosial.

Sumber:
reuters.com
antara.com

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon