Siap 86

Sebenarnya saya mau menuliskan diary tentang WFH (Work from Home) yang terkontaminasi WIO (Work in Office).

Jadi singkat cerita saya terjadwal WFH kemarin Selasa.
Namun, jam 9 pagi pak Rektor menelpon saya.
Ada penugasan urgent yang harus didiskusikan langsung.
Akhirnya di tengah WFH, saya WIO dr jam 10 s.d. 15 😁😅.

© 2020 Bimasena's Blog
Memang pak Rektor terbiasa memanggil saya di hari libur sekali pun.
Pemikiran beliau yang dinamis, terkadang butuh sparring partner.
Dan itu saya salah satunya.

Jadi jika ada panggilan dari beliau, saya cenderung menjawab "Siap 86"
Ikutan bapak dan ibu polisi.

Nah, tentang Siap 86 inilah yang membuat saya iseng membuka google.
Dan saya temukan artikel menarik tentang arti kode 86.

Dari intisari.grid.id disebutkan bahwa kode seperti ini harus dipahami oleh anggota polisi,
di mana 86 berarti sama-sama mengerti atau memahami sebuah perintah.

Meskipun begitu, ternyata kode ini memiliki arti yang berbeda di negara barat.
Salah satu istilah eksentrik ini telah merayap dalam Bahasa Inggris berabad lalu dan menjadi sesuatu yang tidak dapat dijelaskan.

Kode 86 berarti 'membubarkan atau membatalkan,' 'untuk menghalangi atau memberikan layanan lebih lanjut kepada', bahkan 'untuk membunuh.'

Menurut Oxford English Dictionary, penggunaan pertama yang dapat diverifikasi dari 86 digunakan 'untuk menolak layanan' dalam sebuah buku tahun 1994 tentang John Barrymore.
John Barrymore adalah seorang bintang film Amerika tahun 1920 yang terkenal karena aktingnya dan terkenal karena minumannya.
Ada banyak bar di gedung Belasco, tetapi Barrymore dikenal di kamar kecil dalam bar tersebut sebagai 'delapan puluh enam'.
Sebuah 'delapan puluh enam' dalam bahasa tidak resmi di negara barat berarrti 'jangan layani dia'.

Sedangkan menurut kamus Merriam Webster, 86 adalah istilah slang yang digunakan dalam budaya populer Amerika.
Sebuah 86 digunakan sebagai kata kerja yang berarti membuang atau menyingkirkan, terutama dalam industri makanan untuk mendeskripsikan suatu barang.

Sementara itu, teori yang paling diterima secara luas dari asal mula istilah tersebut berasal dari kode yang digunakan di beberapa restoran pada 1930-an.
Di mana, 86 adalah bentuk singkat di antara para pekerja restoran yang berarti "We're all of it".
Ini untuk memberitahu rekan kerja bahwa dapur mereka telah kehabisan barang, sehingga pekerja harus dikirim ke luar.
Potongan kode tersebut diterbitkan di kolom wartawan Walter Winchell pada tahun 1933, di mana ditemukan sebagai bagian dari "glossary of soda-fountain lingor".

Bagaimana 86 memiliki arti berbeda di kalangan polisi Indonesia?
Nanti kita cari jawabnya bersama.
Atau mau komen di bawah? Dipersilakan.


Sumber:
https://intisari.grid.id






Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon